Ramai Dituduh di Medsos

oleh -16 Dilihat
oleh
banner 468x60

“Tiga Dewa Adventure Indonesia Bantah Booking Lahan Camp”

 

JAKARTA, Garudasatunews.id – Tiga Dewa Adventure Indonesia, operator wisata pendakian gunung, menanggapi tuduhan mengenai pemesanan lahan camp yang berujung pada pengusiran pendaki, yang belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial.

banner 336x280

Pernyataan ini disampaikan melalui surat klarifikasi yang ditandatangani oleh pemilik Tiga Dewa Adventure, M. Rifqi Maulana (32). Rifqi menjelaskan bahwa klarifikasi ini dibuat sebagai respons terhadap berbagai tuduhan mengenai pemesanan dan monopoli lahan camp yang muncul dalam video-video viral di media sosial.

Ia menambahkan bahwa video-video yang menyoroti Tiga Dewa Adventure Indonesia berasal dari lokasi-lokasi seperti Gunung Slamet, Sumbing, Rinjani, dan Lawu.

“Saya hanya ingin memberikan klarifikasi agar informasi yang beredar tidak semakin liar. Tiga Dewa tidak pernah melakukan monopoli, memblokade, atau melakukan pemesanan lahan camp. Semua itu bisa dibuktikan,” ungkap Rifqi pada Senin malam (2/6/2025).

Ia mengungkapkan bahwa telah berkomunikasi dengan pemilik video yang diduga merugikan usaha operator wisata pendakian gunungnya. Selain itu, Rifqi juga telah melakukan investigasi dan evaluasi terhadap kinerja timnya saat memandu tamu mendaki di berbagai lokasi. Ia memastikan bahwa sistem dan kinerja timnya berjalan dengan baik, berbeda dengan yang digambarkan di media sosial.

“Padahal, dari berbagai video yang beredar, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kami mengusir pendaki atau melakukan tindakan serupa. Kami berusaha bersikap adil, tetapi teman-teman merasa khawatir jika kami tidak mengeluarkan pernyataan atau klarifikasi, hal ini bisa menimbulkan spekulasi yang lebih luas,” tambah Rifqi.

Rifqi juga menyebutkan bahwa banyak operator wisata pendakian lain yang menawarkan open trip serupa dengan Tiga Dewa Adventure Indonesia. Ia merasa tertekan oleh tuduhan-tuduhan yang beredar di media sosial.

“Jadi, sebaiknya kita bersikap adil. Ketika pendakian ramai, porter harus naik lebih awal, mungkin bahkan lebih pagi. Tidak ada yang perlu memesan tempat atau semacamnya, itu tidak ada, Mas. Kami juga kadang-kadang tidak akan mengusir jika tempat sudah terpakai; kami akan mencari lokasi lain,” tambah Rifqi.

Menurut Rifqi, hampir semua penyedia jasa open trip untuk pendakian gunung yang melayani sejumlah tamu akan menerapkan manajemen pendakian yang serupa dengan usahanya. Mereka biasanya memobilisasi porter untuk membawa tenda ke area camping terlebih dahulu, guna memastikan kenyamanan para tamu.

“Sebagian besar trip pasti melakukan hal yang sama, dan itu tidak perlu dilakukan dengan cara memesan, memblokade, atau memonopoli. Biasanya, kita hanya perlu cepat-cepat menentukan siapa yang akan naik. Kami juga sering bekerja sama dengan porter lokal,” jelas Rifqi.

Ia juga meminta maaf atas perhatian publik yang muncul dan kegaduhan yang berdampak pada reputasi Tiga Dewa Adventure. Rifqi membuka kesempatan bagi saran dan kritik jika ada kesalahan dari pihaknya melalui WhatsApp di nomor 0895-3280-93337.

“Tidak masalah, ini juga menjadi salah satu bentuk evaluasi bagi kami. Jika ada kesalahan, silakan kirimkan buktinya. Jika memang terbukti ada, kami akan menindaklanjutinya,” kata Rifqi.

Sebelumnya, media sosial ramai membahas seorang pendaki yang diminta untuk pindah dari area perkemahan saat mendaki salah satu gunung di Indonesia, dengan alasan bahwa area tersebut sudah dipesan.

“Kami sudah mendirikan tenda di sini, tetapi kemudian diberitahu bahwa tempat ini sudah dibooking, sehingga kami diusir dari tenda yang telah kami pasang dan diminta untuk pindah ke lokasi lain,” ungkap seorang pendaki dalam video pendek yang diunggah oleh akun Instagram @luluvitaaasa_, yang dikutip pada Senin (2/6/2025).

Dalam kolom komentar, ia menjelaskan bahwa mereka mendirikan tenda di Pos Plawangan 2 Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Ia menyatakan telah bertanya kepada para porter yang berada di lokasi tersebut. Namun, setelah tenda selesai didirikan, ia didatangi dan dimarahi oleh porter pendaki lainnya.

“Ada porter lokal yang datang dan marah-marah, meminta kami untuk pindah karena lahan ini sudah dibooking oleh temannya. Tanpa berdebat lebih lanjut, saya dan teman-teman pun mencari tempat lain,” tambahnya.

Di kolom komentar, banyak netizen yang menyebut akun Tiga Dewa Adventure Indonesia dan melontarkan kritik kepada mereka.

“Lucu sekali @tigadewaadventureindonesia,” tulis akun @apipsupriadi11.

“@tigadewaadventureindonesia, apakah kamu tidak mau memberikan klarifikasi????? Sebenarnya, apa sih yang kamu rasakan? Merasa sangat keren? KOCAKKK,” tulis akun @ipandh93. (Red-GSN)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.