“Mampu Lampaui Surabaya dan Dijuluki Kota Pendekar”
MADIUN, Garudasatunews.id – Di tengah kesibukan Provinsi Jawa Timur, terdapat satu daerah yang bersinar berkat kebersihan dan keteraturannya. Kabupaten ini tidak hanya dikenal sebagai Kota Pendekar, tetapi juga sebagai juara dalam hal lingkungan.
Banyak yang tidak menyadari bahwa di balik keramaian Provinsi Jawa Timur—provinsi terpadat kedua di Indonesia—tersembunyi sebuah kabupaten yang menawan karena kebersihan dan ketertibannya. Kabupaten Madiun telah mencatat prestasi luar biasa dengan meraih 14 penghargaan Adipura, bahkan melebihi Kota Surabaya.
Oleh karena itu, Madiun layak menyandang predikat sebagai kabupaten terbersih di Jawa Timur. Penghargaan Adipura yang diserahkan langsung oleh Presiden menjadi bukti nyata komitmen Madiun dalam menjaga lingkungan. Prestasi ini juga menunjukkan bahwa kepadatan penduduk tidak menjadi alasan untuk membiarkan suatu wilayah menjadi kumuh dan tidak teratur.
**Letak Strategis dan Keunggulan Wilayah**
Kabupaten Madiun memiliki posisi yang sangat strategis, terletak di jalur utama yang menghubungkan Surabaya dan Yogyakarta. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Nganjuk di timur, Kabupaten Ponorogo di selatan, serta Kabupaten Magetan dan Ngawi di barat.
Kabupaten ini terdiri dari 15 kecamatan, yang mencakup 206 wilayah administratif, termasuk 198 desa dan 8 kelurahan, dengan total populasi lebih dari 761 ribu jiwa.
Mengapa Madiun Layak Menyandang Gelar Kabupaten Terbersih?
Keberhasilan Madiun dalam meraih gelar ini bukan hanya hasil kerja pemerintah daerah, tetapi juga merupakan hasil kolaborasi antara kebijakan pemerintah dan kesadaran masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Madiun terus berupaya menata lingkungan dengan berbagai cara, mulai dari memperbaiki trotoar agar lebih ramah bagi pejalan kaki hingga menambah ruang terbuka hijau melalui penanaman pohon-pohon peneduh di sepanjang jalan. Selain fokus pada kebersihan, Madiun juga dikenal sebagai daerah yang peduli terhadap lansia.
Pada tahun 2019, kabupaten ini berhasil meraih peringkat kedua sebagai Kota Ramah Lansia di tingkat Provinsi Jawa Timur. Tidak berhenti di situ, pada tahun 2023, Madiun kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat dengan meraih penghargaan sebagai Kota Layak Anak (KLA).
Madiun, yang dikenal sebagai “Kota Pendekar” dan pusat kuliner legendaris, tidak hanya memiliki lingkungan yang bersih dan teratur, tetapi juga identitas budaya yang kuat. Julukan “Kota Pendekar” diberikan karena Madiun menjadi pusat berbagai perguruan pencak silat terkenal dan melahirkan banyak pesilat berbakat.
Tidak lengkap rasanya membahas Madiun tanpa menyebut pecel Madiun—kuliner khas yang telah menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat setempat. Rasa yang unik dan sederhana dari pecel ini telah menarik perhatian banyak orang, bahkan hingga ke luar daerah. (Red-GSN)